مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ Arab-Latin May ya`tīhi 'ażābuy yukhzīhi wa yaḥillu 'alaihi 'ażābum muqīmArtinya Siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal". Az-Zumar 39 ✵ Az-Zumar 41 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Berkaitan Surat Az-Zumar Ayat 40 Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zumar Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan kandungan surat Az-Zumar ayat 40, sebagiannya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia39-40. Katakanlah wahai Rasul kepada kaummu yang menentang keras, “Beramallah sesuai dengan keadaan kalian yang kalian ridhai untuk diri kalian, di mana kalian menyembah sesuatu yang tidak berhak disembah dan tidak memiliki dari urusan hidup sedikit pun, sementara aku juga menjalankan apa yang diperintahkan kepadaku, yaitu menghadapkan wajahku hanya kepada Allah semata dalam perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatanku, maka kalian akan mengetahui siapa yang akan didatangi oleh azab yang menghinakannya di dunia, sedangkan di akhirat dia akan ditimpa siksa yang abadi, tidak berakhir dan tidak berkesudahan.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram40. Kalian pasti akan mengetahui siapa yang ditimpa oleh azab yang merendahkan dan menghinakannya di dunia, sedangkan di Akhirat ditimpa azab yang abadi, yang tidak terputus dan tidak berakhir.“📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah40. مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya Yakni azab yang merendahkan dan menghinakannya di dunia setelah keangkuhan dan kesombongannya. Ketika itu akan terlihat jelas bahwa ia adalah pihak yang salah, dan lawannya berada pada pihak yang benar. وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal” Yakni azab yang terus menerus di akhirat yang berupa azab dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah40. Kalian akan tahu siapa yang akan menerima azab dunia yang menghinakan dan merendahkan, juga yang akan menerima siksa akhirat selamanya, yaitu azab neraka.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSiapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya} yang menghinakan dan merendahkannya ddi dunia {dan yang akan ditimpa} dan akan ditimpa di akhirat {azab yang kekal”} kekal selamanya📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H39-40. “katakanlah” kepada mereka wahai Rasul, “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu.” Maksudnya, menurut keadaan kalian yang kalian suka untuk diri kalian, yaitu beribadah kepada sembahan yang tidak berhak diibadahi sedikitpun dan tidak pula dia mempunyai kekuasaan sedikit pun. “Sesungguuhnya aku akan bekerja pula” menurut apa yang aku serukan kepada kalian, yaitu menuluskan ketaatan Bergama hanya kepada Allah, “maka kelak kamu akan mengetahui” untuk siapa kesudahan yang baik dan “siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya,” di dunia ini, “dan lagi ditimpa” di akhirat “oleh azab yang kekal,” yang dia tidak dipindah darinya dan tidak pernah ada habis-habisnya. Ini adalah ancaman yang sangat berat bagi mereka, dan mereka mengetahui bahwa sesungguhnya merekalah yang berhak mendapat azab yang kekal, akan tetapi kezhaliman dan sikap keras kepala telah menghalangi mereka untuk dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Az-Zumar ayat 40 Lafal Man adalah Isim Maushul yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa yakni ia ditimpa oleh azab yang kekal" yang abadi, yaitu azab neraka; dan sungguh Allah telah menghinakan mereka di dalam perang Badar.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, dunia. Di akhirat. Ayat ini merupakan ancaman keras untuk mereka, sedangkan mereka mengetahui bahwa mereka berhak mendapatkan azab yang kekal, akan tetapi kezaliman dan pembangkangan itulah yang menghalangi mereka dari beriman.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zumar Ayat 40Yaitu mengetahui siapa yang mendapat siksa yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan siapa pula yang kepadanya ditimpakan azab yang kekal di kehidupan akhirat. '41. Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk bekerja bersungguh-sungguh menyampaikan kebenaran yang ditugaskan Allah kepada beliau. Ayat-ayat berikut seakan mempertegas tugas beliau tersebut dengan Al-Qur'an yang sudah berada di tangan beliau. Sungguh, kami telah menurunkan kepadamu, wahai nabi Muhammad, kitab, yakni Al-Qur'an dengan benar lihat surah az-zumar/39 1-2, serta membawa kebenaran untuk manusia; barang siapa memilih untuk mendapat petunjuk, maka petunjuk itu untuk dirinya sendiri, dan siapa yang memilih jalan sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu juga semata-mata untuk dirinya sendiri, dan engkau, wahai nabi Muhammad, bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap kesesatan yang telah mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah sekumpulan penjabaran dari banyak mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Az-Zumar ayat 40 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Sering Dikunjungi Tersedia ratusan halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat Ali Imran 31, Al-Ankabut 57, Yunus, Al-Hujurat 6, Bersyukur, Yunus 40. Termasuk Al-Bayyinah 5, Al-A’raf 26, Ad-Dhuha 3, Al-Isra 27, Luqman, Ali Imran 14. Ali Imran 31Al-Ankabut 57YunusAl-Hujurat 6BersyukurYunus 40Al-Bayyinah 5Al-A’raf 26Ad-Dhuha 3Al-Isra 27LuqmanAli Imran 14 Pencarian salamun qaulam mirrabir rahim 28 kali, surah al kahfi ayat 100-110, surat al baqarah ayat 261-270, wamayatakilaha, juz 30 ada berapa surat Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Surat Az-Zumar Ayat 39. قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ. Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui, Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Embed < > Tag :
تَنزِيلُ ٱلْكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِArab-Latin tanzīlul-kitābi minallāhil-azīzil-ḥakīmArtinya 1. Kitab Al Quran ini diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ فَٱعْبُدِ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَinnā anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi fa’budillāha mukhliṣal lahud-dīn2. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab Al Quran dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلْخَالِصُ ۚ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلْفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِى مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌalā lillāhid-dīnul-khāliṣ, wallażīnattakhażụ min dụnihī auliyā`, mā na’buduhum illā liyuqarribụnā ilallāhi zulfā, innallāha yaḥkumu bainahum fī mā hum fīhi yakhtalifụn, innallāha lā yahdī man huwa kāżibung kaffār3. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih dari syirik. Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah berkata “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat أَرَادَ ٱللَّهُ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا لَّٱصْطَفَىٰ مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ ۖ هُوَ ٱللَّهُ ٱلْوَٰحِدُ ٱلْقَهَّارُlau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhār4. Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ ٱلَّيْلَ عَلَى ٱلنَّهَارِ وَيُكَوِّرُ ٱلنَّهَارَ عَلَى ٱلَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفَّٰرُkhalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, yukawwirul-laila alan-nahāri wa yukawwirun-nahāra alal-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamar, kulluy yajrī li`ajalim musammā, alā huwal-azīzul-gaffār5. Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلْأَنْعَٰمِ ثَمَٰنِيَةَ أَزْوَٰجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِى بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ خَلْقًا مِّنۢ بَعْدِ خَلْقٍ فِى ظُلُمَٰتٍ ثَلَٰثٍ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَkhalaqakum min nafsiw wāḥidatin ṡumma ja’ala min-hā zaujahā wa anzala lakum minal-an’āmi ṡamāniyata azwāj, yakhluqukum fī buṭụni ummahātikum khalqam mim ba’di khalqin fī ẓulumātin ṡalāṡ, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, lā ilāha illā huw, fa annā tuṣrafụn6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?إِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلْكُفْرَ ۖ وَإِن تَشْكُرُوا۟ يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِin takfurụ fa innallāha ganiyyun angkum, wa lā yarḍā li’ibādihil-kufr, wa in tasykurụ yarḍahu lakum, wa lā taziru wāziratuw wizra ukhrā, ṡumma ilā rabbikum marji’ukum fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụr7. Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan imanmu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada وَإِذَا مَسَّ ٱلْإِنسَٰنَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُۥ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُۥ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِىَ مَا كَانَ يَدْعُوٓا۟ إِلَيْهِ مِن قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا ۖ إِنَّكَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلنَّارِwa iżā massal-insāna ḍurrun da’ā rabbahụ munīban ilaihi ṡumma iżā khawwalahụ ni’matam min-hu nasiya mā kāna yad’ū ilaihi ming qablu wa ja’ala lillāhi andādal liyuḍilla an sabīlih, qul tamatta’ bikufrika qalīlan innaka min aṣ-ḥābin-nār8. Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon pertolongan kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa kepada Allah untuk menghilangkannya sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya. Katakanlah “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka”.أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِam man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya’lamụna wallażīna lā ya’lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb9. Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍqul yā ibādillażīna āmanuttaqụ rabbakum, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa arḍullāhi wāsi’ah, innamā yuwaffaṣ-ṣābirụna ajrahum bigairi ḥisāb10. Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa إِنِّىٓ أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَArab-Latin qul innī umirtu an a’budallāha mukhliṣal lahud-dīnArtinya 11. Katakanlah “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ ٱلْمُسْلِمِينَwa umirtu li`an akụna awwalal-muslimīn12. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri”.قُلْ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّى عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍqul innī akhāfu in aṣaitu rabbī ażāba yaumin aẓīm13. Katakanlah “Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku”.قُلِ ٱللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِىqulillāha a’budu mukhliṣal lahụ dīnī14. Katakanlah “Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku”.فَٱعْبُدُوا۟ مَا شِئْتُم مِّن دُونِهِۦ ۗ قُلْ إِنَّ ٱلْخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُfa’budụ mā syi`tum min dụnih, qul innal-khāsirīnallażīna khasirū anfusahum wa ahlīhim yaumal-qiyāmah, alā żālika huwal-khusrānul-mubīn15. Maka sembahlah olehmu hai orang-orang musyrik apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang مِّن فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۚ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ عِبَادَهُۥ ۚ يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِlahum min fauqihim ẓulalum minan-nāri wa min taḥtihim ẓulal, żālika yukhawwifullāhu bihī ibādah, yā ibādi fattaqụn16. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan dari api. Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai ٱجْتَنَبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ أَن يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ ۚ فَبَشِّرْ عِبَادِwallażīnajtanabuṭ-ṭāgụta ay ya’budụhā wa anābū ilallāhi lahumul-busyrā, fa basysyir ibād17. Dan orang-orang yang menjauhi thaghut yaitu tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِallażīna yastami’ụnal-qaula fa yattabi’ụna aḥsanah, ulā`ikallażīna hadāhumullāhu wa ulā`ika hum ulul-albāb18. yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ ٱلْعَذَابِ أَفَأَنتَ تُنقِذُ مَن فِى ٱلنَّارِa fa man ḥaqqa alaihi kalimatul-ażāb, a fa anta tungqiżu man fin-nār19. Apakah kamu hendak merubah nasib orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka?لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِّن فَوْقِهَا غُرَفٌ مَّبْنِيَّةٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ ٱللَّهُ ٱلْمِيعَادَlākinillażīnattaqau rabbahum lahum gurafum min fauqihā gurafum mabniyyatun tajrī min taḥtihal-an-hār, wa’dallāh, lā yukhlifullāhul-mī’ād20. Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَلَكَهُۥ يَنَٰبِيعَ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ حُطَٰمًا ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِArab-Latin a lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī’a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar’am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj’aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albābArtinya 21. Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai شَرَحَ ٱللَّهُ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِۦ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍa fa man syaraḥallāhu ṣadrahụ lil-islāmi fa huwa alā nụrim mir rabbih, fa wailul lil-qāsiyati qulụbuhum min żikrillāh, ulā`ika fī ḍalālim mubīn22. Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang نَزَّلَ أَحْسَنَ ٱلْحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍallāhu nazzala aḥsanal-ḥadīṡi kitābam mutasyābiham maṡāniya taqsya’irru min-hu julụdullażīna yakhsyauna rabbahum, ṡumma talīnu julụduhum wa qulụbuhum ilā żikrillāh, żālika hudallāhi yahdī bihī may yasyā`, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād23. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang يَتَّقِى بِوَجْهِهِۦ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ وَقِيلَ لِلظَّٰلِمِينَ ذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْسِبُونَa fa may yattaqī biwaj-hihī sū`al-ażābi yaumal-qiyāmah, wa qīla liẓ-ẓālimīna żụqụ mā kuntum taksibụn24. Maka apakah orang-orang yang menoleh dengan mukanya menghindari azab yang buruk pada hari kiamat sama dengan orang mukmin yang tidak kena azab? Dan dikatakan kepada orang-orang yang zalim “Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan”.كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَىٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَkażżaballażīna ming qablihim fa atāhumul-ażābu min ḥaiṡu lā yasy’urụn25. Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul, maka datanglah kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka ٱللَّهُ ٱلْخِزْىَ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَfa ażāqahumullāhul-khizya fil-ḥayātid-dun-yā, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụn26. Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِى هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَwa laqad darabnā lin-nāsi fī hāżal-qur`āni ming kulli maṡalil la’allahum yatażakkarụn27. Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِى عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَqur`ānan arabiyyan gaira żī iwajil la’allahum yattaqụn28. Ialah Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan di dalamnya supaya mereka ٱللَّهُ مَثَلًا رَّجُلًا فِيهِ شُرَكَآءُ مُتَشَٰكِسُونَ وَرَجُلًا سَلَمًا لِّرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَḍaraballāhu maṡalar rajulan fīhi syurakā`u mutasyākisụna wa rajulan salamal lirajulin hal yastawiyāni maṡalā, al-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya’lamụn29. Allah membuat perumpamaan yaitu seorang laki-laki budak yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki saja; Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah tetapi kebanyakan mereka tidak مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَinnaka mayyituw wa innahum mayyitụn30. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عِندَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَArab-Latin ṡumma innakum yaumal-qiyāmati inda rabbikum takhtaṣimụnArtinya 31. Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن كَذَبَ عَلَى ٱللَّهِ وَكَذَّبَ بِٱلصِّدْقِ إِذْ جَآءَهُۥٓ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَٰفِرِينَfa man aẓlamu mim mang każaba alallāhi wa każżaba biṣ-ṣidqi iż jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīn32. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?وَٱلَّذِى جَآءَ بِٱلصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَwallażī jā`a biṣ-ṣidqi wa ṣaddaqa bihī ulā`ika humul-muttaqụn33. Dan orang yang membawa kebenaran Muhammad dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang مَّا يَشَآءُونَ عِندَ رَبِّهِمْ ۚ ذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلْمُحْسِنِينَlahum mā yasyā`ụna inda rabbihim, żālika jazā`ul-muḥsinīn34. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,لِيُكَفِّرَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ أَسْوَأَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ وَيَجْزِيَهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَliyukaffirallāhu an-hum aswa`allażī amilụ wa yajziyahum ajrahum bi-aḥsanillażī kānụ ya’malụn35. agar Allah akan menutupi mengampuni bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka ٱللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُۥ ۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍa laisallāhu bikāfin abdah, wa yukhawwifụnaka billażīna min dụnih, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād36. Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan sembahan-sembahan yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk يَهْدِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّضِلٍّ ۗ أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِى ٱنتِقَامٍwa may yahdillāhu fa mā lahụ mim muḍill, a laisallāhu bi’azīzin żintiqām37. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai kekuasaan untuk mengazab?وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ قُلْ أَفَرَءَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ إِنْ أَرَادَنِىَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَٰشِفَٰتُ ضُرِّهِۦٓ أَوْ أَرَادَنِى بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَٰتُ رَحْمَتِهِۦ ۚ قُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ ۖ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ ٱلْمُتَوَكِّلُونَwa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunnallāh, qul a fa ra`aitum mā tad’ụna min dụnillāhi in arādaniyallāhu biḍurrin hal hunna kāsyifātu ḍurrihī au arādanī biraḥmatin hal hunna mumsikātu raḥmatih, qul ḥasbiyallāh, alaihi yatawakkalul-mutawakkilụn38. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab “Allah”. Katakanlah “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَqul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụn39. Katakanlah “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka kelak kamu akan mengetahui,مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌmay ya`tīhi ażābuy yukhzīhi wa yaḥillu alaihi ażābum muqīm40. siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal”.إِنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ لِلنَّاسِ بِٱلْحَقِّ ۖ فَمَنِ ٱهْتَدَىٰ فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍArab-Latin innā anzalnā alaikal-kitāba lin-nāsi bil-ḥaqq, fa manihtadā fa linafsih, wa man ḍalla fa innamā yaḍillu alaihā, wa mā anta alaihim biwakīlArtinya 41. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab Al Quran untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka petunjuk itu untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat kerugian dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَallāhu yatawaffal-anfusa ḥīna mautihā wallatī lam tamut fī manāmihā, fa yumsikullatī qaḍā alaihal-mauta wa yursilul-ukhrā ilā ajalim musammā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn42. Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ شُفَعَآءَ ۚ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا۟ لَا يَمْلِكُونَ شَيْـًٔا وَلَا يَعْقِلُونَamittakhażụ min dụnillāhi syufa’ā`, qul a walau kānụ lā yamlikụna syai`aw wa lā ya’qilụn43. Bahkan mereka mengambil pemberi syafa’at selain Allah. Katakanlah “Dan apakah kamu mengambilnya juga meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?”قُل لِّلَّهِ ٱلشَّفَٰعَةُ جَمِيعًا ۖ لَّهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَqul lillahisy-syafā’atu jamī’ā, lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, ṡumma ilaihi turja’ụn44. Katakanlah “Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”وَإِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَحْدَهُ ٱشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَإِذَا ذُكِرَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦٓ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَwa iżā żukirallāhu waḥdahusyma`azzat qulụbullażīna lā yu`minụna bil-ākhirah, wa iżā żukirallażīna min dụnihī iżā hum yastabsyirụn45. Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang ٱللَّهُمَّ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ عَٰلِمَ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ أَنتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِى مَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَqulillāhumma fāṭiras-samāwāti wal-arḍi ālimal-gaibi wasy-syahādati anta taḥkumu baina ibādika fī mā kānụ fīhi yakhtalifụn46. Katakanlah “Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya”.وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُۥ مَعَهُۥ لَٱفْتَدَوْا۟ بِهِۦ مِن سُوٓءِ ٱلْعَذَابِ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ وَبَدَا لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا۟ يَحْتَسِبُونَwalau anna lillażīna ẓalamụ mā fil-arḍi jamī’aw wa miṡlahụ ma’ahụ laftadau bihī min sū`il-ażābi yaumal-qiyāmah, wa badā lahum minallāhi mā lam yakụnụ yaḥtasibụn47. Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan ada pula sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka لَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا كَسَبُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَwa badā lahum sayyi`ātu mā kasabụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn48. Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu مَسَّ ٱلْإِنسَٰنَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَٰهُ نِعْمَةً مِّنَّا قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلْمٍۭ ۚ بَلْ هِىَ فِتْنَةٌ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَfa iżā massal-insāna ḍurrun da’ānā ṡumma iżā khawwalnāhu ni’matam minnā qāla innamā ụtītuhụ alā ilm, bal hiya fitnatuw wa lākinna akṡarahum lā ya’lamụn49. Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak قَالَهَا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَqad qālahallażīna ming qablihim fa mā agnā an-hum mā kānụ yaksibụn50. Sungguh orang-orang yang sebelum mereka juga telah mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka سَيِّـَٔاتُ مَا كَسَبُوا۟ ۚ وَٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنْ هَٰٓؤُلَآءِ سَيُصِيبُهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا كَسَبُوا۟ وَمَا هُم بِمُعْجِزِينَArab-Latin fa aṣābahum sayyi`ātu mā kasabụ, wallażīna ẓalamụ min hā`ulā`i sayuṣībuhum sayyi`ātu mā kasabụ wa mā hum bimu’jizīnArtinya 51. Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَa wa lam ya’lamū annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn52. Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُqul yā ibādiyallażīna asrafụ alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī’ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm53. Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا۟ لَهُۥ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَwa anībū ilā rabbikum wa aslimụ lahụ ming qabli ay ya`tiyakumul-ażābu ṡumma lā tunṣarụn54. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi.وَٱتَّبِعُوٓا۟ أَحْسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَwattabi’ū aḥsana mā unzila ilaikum mir rabbikum ming qabli ay ya`tiyakumul-ażābu bagtataw wa antum lā tasy’urụn55. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,أَن تَقُولَ نَفْسٌ يَٰحَسْرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِى جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَan taqụla nafsuy yā ḥasratā alā mā farrattu fī jambillāhi wa ing kuntu laminas-sākhirīn56. supaya jangan ada orang yang mengatakan “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan agama Allah,أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ ٱللَّهَ هَدَىٰنِى لَكُنتُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَau taqụla lau annallāha hadānī lakuntu minal-muttaqīn57. atau supaya jangan ada yang berkata Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa’.أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى ٱلْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِى كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ ٱلْمُحْسِنِينَau taqụla ḥīna taral-ażāba lau anna lī karratan fa akụna minal-muḥsinīn58. Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab Kalau sekiranya aku dapat kemnbali ke dunia, niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik’.بَلَىٰ قَدْ جَآءَتْكَ ءَايَٰتِى فَكَذَّبْتَ بِهَا وَٱسْتَكْبَرْتَ وَكُنتَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَbalā qad jā`atka āyātī fa każżabta bihā wastakbarta wa kunta minal-kāfirīn59. Bukan demikian sebenarya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir”.وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ تَرَى ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِينَwa yaumal-qiyāmati tarallażīna każabụ alallāhi wujụhuhum muswaddah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-mutakabbirīn60. Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?وَيُنَجِّى ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ ٱلسُّوٓءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَArab-Latin wa yunajjillāhullażīnattaqau bimafāzatihim lā yamassuhumus-sū`u wa lā hum yaḥzanụnArtinya 61. Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab neraka dan tidak pula mereka berduka خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌallāhu khāliqu kulli syai`iw wa huwa alā kulli syai`iw wakīl62. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَlahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi ulā`ika humul-khāsirụn63. Kepunyaan-Nya-lah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang أَفَغَيْرَ ٱللَّهِ تَأْمُرُوٓنِّىٓ أَعْبُدُ أَيُّهَا ٱلْجَٰهِلُونَqul a fa gairallāhi ta`murūnnī a’budu ayyuhal-jāhilụn64. Katakanlah “Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?”وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَwa laqad ụḥiya ilaika wa ilallażīna ming qablik, la`in asyrakta layaḥbaṭanna amaluka wa latakụnanna minal-khāsirīn65. Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang ٱللَّهَ فَٱعْبُدْ وَكُن مِّنَ ٱلشَّٰكِرِينَbalillāha fa’bud wa kum minasy-syākirīn66. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.وَمَا قَدَرُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِۦ وَٱلْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ مَطْوِيَّٰتٌۢ بِيَمِينِهِۦ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَwa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī wal-arḍu jamī’ang qabḍatuhụ yaumal-qiyāmati was-samāwātu maṭwiyyātum biyamīnih, sub-ḥānahụ wa ta’ālā ammā yusyrikụn67. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَwa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa’iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụn68. Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing.وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ وَجِا۟ىٓءَ بِٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَwa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi’al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn69. Dan terang benderanglah bumi padang mahsyar dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan diberikanlah buku perhitungan perbuatan masing-masing dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَا يَفْعَلُونَwa wuffiyat kullu nafsim mā amilat wa huwa a’lamu bimā yaf’alụn70. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa balasan apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ ٱلْعَذَابِ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَArab-Latin wa sīqallażīna kafarū ilā jahannama zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā a lam ya`tikum rusulum mingkum yatlụna alaikum āyāti rabbikum wa yunżirụnakum liqā`a yaumikum hāżā, qālụ balā wa lākin ḥaqqat kalimatul-ażābi alal-kāfirīnArtinya 71. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab “Benar telah datang”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang ٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَqīladkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa bi`sa maṡwal-mutakabbirīn72. Dikatakan kepada mereka “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ إِلَى ٱلْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَٰلِدِينَwa sīqallażīnattaqau rabbahum ilal-jannati zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā wa futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā salāmun alaikum ṭibtum fadkhulụhā khālidīn73. Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan pula. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya “Kesejahteraan dilimpahkan atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”.وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى صَدَقَنَا وَعْدَهُۥ وَأَوْرَثَنَا ٱلْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَآءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَwa qālul-ḥamdu lillāhillażī ṣadaqanā wa’dahụ wa auraṡanal-arḍa natabawwa`u minal-jannati ḥaiṡu nasyā`, fa ni’ma ajrul-āmilīn74. Dan mereka mengucapkan “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberi kepada kami tempat ini sedang kami diperkenankan menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.وَتَرَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ حَآفِّينَ مِنْ حَوْلِ ٱلْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ ۖ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَقِيلَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَwa taral-malā`ikata ḥāffīna min ḥaulil-arsyi yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim, wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa qīlal-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīn75. Dan kamu Muhammad akan melihat malaikat-mmlaikat berlingkar di sekeliling Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”.Surat ke-39 az-Zumar, artinya Rombongan-rombongan, lengkap ayat 1-75. Berisikan ajaran tentang seruan untuk mentauhidkan Allah dan berbuat ikhlas, mencampakkan syirik, serta akibat dari keduanya di akhirat.
Pertama dalam ayat ini Allah menisbatkan hamba-hamba-Nya kepada diri-Nya untuk memuliakan mereka dan menambah kegembiraan mereka; kemudian Allah menyebut mereka dengan orang-orang yang banyak melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa, kemudian Allah melanjutkannya dengan larangan untuk berputus asa dari rahmat-Nya bagi orang-orang yang banyak melakukan dosa tersebut, sehingga larangan berputus asa bagi orang-orang yang tidak banyak melakukan dosa adalah lebih utama dan lebih termaksud dalam ayat ini.
On December 24, 2022 Views 0 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Az Zumar Ayat 39 قُلْ يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ Qul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụn Artinya Katakanlah “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka kelak kamu akan mengetahui, Asbabun Nuzul Surat Az Zumar Ayat 39 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Az Zumar Ayat 39 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online Bacaan Al-Quran Online Surat Az-Zumar dengan terjemah dan tafsir Bahasa Indonesia versi desktop dan mobile, lebih mudah, ringan dan Lengkap di NU Online. أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ Arab-Latin Am man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya'lamụna wallażīna lā ya'lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albābArtinya Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar 8 ✵ Az-Zumar 10 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Berkaitan Surat Az-Zumar Ayat 9 Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zumar Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan variasi penafsiran dari banyak pakar tafsir berkaitan makna surat Az-Zumar ayat 9, di antaranya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaApakah orang kafir yang menikmati kekufurannya ini lebih baik, ataukah seseorang yang beribadah kepada Rabbnya dan taat kepada-Nya, menghabiskan malamnya dalam shalat dan sujud kepada Allah, takut kepada adzab akhirat dan berharap rahmat Rabb-Nya? Katakanlah wahai Rasul Apakah sama orang-orang yang mengetahui Rabb mereka dan agama mereka yang haq dengan orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang hal itu? Tidak sama. Hanyasanya yang mengingatnya dan mengetahui perbedaannya adalah orang-orang yang berakal lurus📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram9. Apakah orang yang menaati Allah, dia menghabiskan malamnya untuk sujud kepada Rabbnya dan berdiri untuk-Nya, dia takut kepada azab Akhirat, berharap rahmat dari Rabbnya, lebih baik daripada orang kafir yang menyembah Allah dalam kesulitan kemudian kafir kepada-Nya dalam kemudahan dan mengangkat sekutu-sekutu bagi-Nya? Katakanlah -wahai Rasul-“Apakah sama orang-orang yang mengetahui apa yang Allah wajibkan atas mereka karena mereka mengetahui Allah dengan orang-orang yang tidak mengetahui apapun tentang hal itu?” Yang mengetahui perbedaan di antara dua golongan hanyalah orang-orang yang berakal lurus.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah9. Apakah orang kafir yang bersenang-senang dengan kekafirannya ini lebih baik daripada orang yang menyembah Tuhannya, menghabiskan malam-malamnya dalam shalat dan sujud kepada-Nya, takut dari azab akhirat dan mengharap rahmat-Nya? Hai Muhammad, katakanlah “Apakah sama antara orang-orang yang mengetahui kebenaran dengan orang-orang yang tidak mengetahui apapun?” Jelas tidak sama, sungguh orang yang mengingat nasehat dan mengetahui kebenaran hanyalah orang-orang yang memiliki akal sehat yang terbebas dari hawa nafsu dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah9. أَمَّنْ هُوَ قٰنِتٌ ءَانَآءَ الَّيْلِ ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam Yakni apakah orang kafir itu lebih baik keadaan dan tempat kembalinya, atau orang yang beriman kepada Allah yang senantiasa menjalankan beribadah kepada Allah di waktu malam dan tidak hanya menyembah Allah pada saat kemudharatan menimpanya, namun ia senantiasa mengingat Allah dan menyembah-Nya pada segala keadaan. سَاجِدًا وَقَآئِمًاdengan sujud dan berdiri Dalam shalat malamnya. Yakni dia senantiasa bersujud dan berdiri. يَحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya Dia mengumpulkan sifat antara harapan dan rasa takut. Dan tidaklah dua sifat itu ada dalam hati seseorang melainkan dia akan beruntung. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah apakah dia sama dengan orang yang tidak melakukan itu sama sekali? قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Yang dimaksud adalah antara para ulama dengan orang-orang jahil.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah9. Apakah orang kafir yang demikian itu lebih baik keadaan dan hartanya? Ataukah orang mukmin yang taat dan takut kepada Tuhannya yang lebih baik? Yang sepanjang malam ia berdoa, yang menundukkan kepalanya di tanah dan bermunajah atas kebenaran dalam shalatnya, yang takut akan siksa akhirat, yang tercukupi bahagianya, katakanlah hai Muhammad apakah orang yang alim tahu itu sama dengan orang yang bodoh keduanya tidak sama, sesungguhnya itu adalah nasihat bagi mereka yang berikir. Kalimah min tersusun dari kata am dan min, am disini berarti istifham inkari yang berfaidah nafi, dan makna baltetapi, bermakna perpindahan dari satu kalam ke kalam lain, orang yang shalat orang yang melanggengkan ketaatan. Ibnu Umar berkata ayat tersebut juga dikatakan pada Utsman bin Affan, kata Ibnu Abbas ayat tersebut juga dikatakan pada Ibn Mas’ud, Umar bin Yasir dan Salim, Tuannya Abu Hanifah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahAtaukah orang yang beribadah} orang yang taat kepada Allah {pada waktu malam dalam} pada waktu malam {dengan keadaan bersujud, berdiri, takut pada akhirat} takut pada azab akhirat {dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Katakanlah,“Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaranMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H9. Ini adalah kondisi berlawanan antara orang yang taat kepada Allah dengan yang lainnya yang tidak taat, dan di antara orang yang berilmu dengan orang jahil. Ini sudah merupakan perkara yang sudah pasti perbedaannya yang jauh. Maka tidaklah sama orang berpaling dari ketaatan kepada Rabbnya, yang selalu mengikuti hawa nafsunya dengan orang yang gemar beribadah, yakni, taat kepada Allah dengan melakukan ibadah-ibadah yang paling utama, yaitu seperti shalat; dan pada waktu-waktu yang paling utama, seperti waktu-waktu di malam hari. Allah menyifati orang yang gemar beribadah itu dengan “banyak beramal dan melakukan yang paling utama.” Kemudian Allah menyifatinya dengan “sifat takut dan harap,” dan Allah juga menyebutkan sebab yang menimbulkan rasa takutnya, yaitu takut akan azab di akhirat atas dosa-dosa yang telah lalu yang terlanjur ia lakukan, dan juga sebab yang menimbulkan sifat pengharapan yaitu adanya rahmat Allah. Dengan demikian Allah menyifatinya dengan amal lahiriyah dan amal batiniyah. “Katakanlah, Apakah sama orang-orang yang mengetahui” Rabb mereka dan juga mengetahui AgamaNya yang bersifat balasan di akhirat, dengan segala rahasia dan hikmah di balik itu, “dengan orang-orang yang tidak mengetahui” sesuatu pun dari semua itu? Mereka yang berilmu tidak sama dengan mereka yang bodoh; demikian pula tidak sama antara malam dengan siang, cahaya dan kegelapan, dan air dengan api. “Sesungguhnya orang yang dapat mengambil pelajaran” ketika diberi pelajaran, “hanyalah orang-orang yang mempunyai akal,” yakni, orang-orang yang mempunyai akal bersih lagi cerdas. Merekalah orang-orang yang lebih mengutamakan yang bernilai tinggi daripada yang bernilai rendah; mereka lebih mengutamakan ilmu daripada kebodohan; ketaatan kepada Allah daripada menyalahiNya, sebab mereka mempunyai akal yang membimbing mereka untuk melihat akhir akibat semua perbuatan. Berbeda dengan orang yang tidak mempunyai akal dan nurani, ia menjadikan hawa nafsunya sebagai sembahannya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Az-Zumar ayat 9 Apakah orang dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman yang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di waktu-waktu malam di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam salat sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu dan mengharapkan rahmat yakni surga Rabbnya apakah dia sama dengan orang yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah, dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yong mengetahui dengan orang-orang yong tidak mengetahui?" tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran artinya, man menerima nasihat hanyalah orang-orang yang berakal yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini membandingkan antara orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah dengan orang yang tidak demikian, dan membandingkan antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, yaitu bahwa hal ini termasuk perkara yang jelas bagi akal dan diketahui secara yakin perbedaannya. Oleh karena itu, tidaklah sama antara orang yang berpaling dari ketaatan kepada Tuhannya dan mengikuti hawa nafsunya dengan orang yang menjalankan ketaatan, bahkan ketaatan yang dijalankannya adalah ketaatan yang paling utama, yaitu shalat dan di waktu yang utama, yaitu malam. Allah menyifati orang ini dengan banyak beramal dan menyifatinya dengan rasa takut dan harap, rasa takut masuk ke neraka karena dosa-dosa yang lalu yang telah dikerjakannya dan rasa berharap masuk ke surga karena amal yang dikerjakannya. Yakni mengenal Tuhannya, mengenal syariat-Nya dan mengenal pembalasan-Nya serta mengenal rahasia dan hikmah-hikmahnya. Yakni tentu tidak sama sebagaimana tidak sama antara siang dan malam, antara terang dan kegelapan, dan antara air dan api. Mereka memiliki akal yang membimbing mereka untuk melihat akibat dari sesuatu, berbeda dengan orang yang tidak punya akal, maka ia menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Sehingga mereka mengutamakan yang kekal daripada yang sebentar, mengutamakan yang tinggi daripada yang rendah, mengutamakan ilmu daripada kebodohan dan mengutamakan ketaatan daripada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zumar Ayat 9Wahai orang kafir, siapakah yang lebih mulia di sisi Allah; kamu yang memohon kepada-Nya hanya saat tertimpa bencana ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan membaca Al-Qur'an, salat, dan berzikir dalam sujud dan berdiri karena cemas dan takut kepada azab Allah di akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya' wahai nabi Muhammad, katakanlah, 'apakah sama orang-orang yang mengetahui, berilmu, berzikir, dan melaksanakan salat, dengan orang-orang yang tidak mengetahui, tidak berilmu, dan selalu mengikuti nafsunya'' sebenarnya hanya orang yang berakal sehat dan berpikiran jernih yang dapat menerima pelajaran serta mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan. 10. Sangatlah jauh perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada orang mukmin bahwa Allah berfirman, 'wahai hamba-hamba-ku yang beriman! bertakwalah kepada tuhanmu, taatilah perintah-Nya, dan ikutilah rasul-Nya. ' bagi orang-orang yang berbuat baik dan taat pada perintah Allah, di dunia ini akan memperoleh kebaikan dan kehidupan di suatu tempat yang sejahtera. Dan bila kesejahteraan dan kebebasanmu beribadah terganggu, sungguh bumi Allah itu luas, maka berhijrahlah ke tempat yang lebih baik lihat pula surah an-nis'/4 97. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya oleh Allah tanpa batas. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah variasi penjabaran dari para ulama berkaitan makna dan arti surat Az-Zumar ayat 9 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan memberikan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Tersering Dicari Terdapat ratusan topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat Al-Waqi’ah, Al-Baqarah, Ar-Rahman, Al-Ikhlas, Shad 54, Al-Kautsar. Juga Yasin, Al-Kahfi, Do’a Sholat Dhuha, Al-Mulk, Ayat Kursi, Asmaul Husna. Al-Waqi’ahAl-BaqarahAr-RahmanAl-IkhlasShad 54Al-KautsarYasinAl-KahfiDo’a Sholat DhuhaAl-MulkAyat KursiAsmaul Husna Pencarian yasin dan latinnya, al fajr latin, al isra ayat 7, surat al fill, as syams Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawahAlQur'an Surat Az-Zumar - Surat Az Zumar terdiri ataz 75 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Saba'. Dinamakan Az Zumar (Rombongan-rombongan) karena perkataan Az Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. DalamTulisan atau Teks Latin Surat Az Zumar. Surat yang ke-39 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 75 ayat. Baca juga surat Az Zumar teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Az Zumar-الزمر 1. tanziilu alkitaabi mina allaahi al’aziizi alhakiimi 2. innaa anzalnaa ilayka alkitaaba bialhaqqi fau’budi allaaha mukhlishan lahu alddiina 3. alaa lillaahi alddiinu alkhaalishu waalladziina ittakhadzuu min duunihi awliyaa-a maa na’buduhum illaa liyuqarribuunaa ilaa allaahi zulfaa inna allaaha yahkumu baynahum fii maa hum fiihi yakhtalifuuna inna allaaha laa yahdii man huwa kaadzibun kaffaarun 4. law araada allaahu an yattakhidza waladan laisthafaa mimmaa yakhluqu maa yasyaau subhaanahu huwa allaahu alwaahidu alqahhaaru 5. khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi yukawwiru allayla alaa alnnahaari wayukawwiru alnnahaara alaa allayli wasakhkhara alsysyamsa waalqamara kullun yajrii li-ajalin musamman alaa huwa al’aziizu alghaffaaru 6. khalaqakum min nafsin waahidatin tsumma ja’ala minhaa zawjahaa wa-anzala lakum mina al-an’aami tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba’di khalqin fii zhulumaatin tsalaatsin dzaalikumu allaahu rabbukum lahu almulku laa ilaaha illaa huwa fa-annaa tushrafuuna 7. in takfuruu fa-inna allaaha ghaniyyun ankum walaa yardaa li’ibaadihi alkufra wa-in tasykuruu yardhahu lakum walaa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji’ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna innahu aliimun bidzaati alshshuduuri 8. wa-idzaa massa al-insaana dhurrun da’aa rabbahu muniiban ilayhi tsumma idzaa khawwalahu ni’matan minhu nasiya maa kaana yad’uu ilayhi min qablu waja’ala lillaahi andaadan liyudhilla an sabiilihi qul tamatta’ bikufrika qaliilan innaka min ash-haabi alnnaari 9. amman huwa qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman yahtsaru al-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawii alladziina ya’lamuuna waalladziina laa ya’lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi 10. qul yaa ibaadi alladziina aamanuu ittaquu rabbakum lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun wa-ardhu allaahi waasi’atun innamaa yuwaffaa alshshaabiruuna ajrahum bighayri hisaabin 11. qul innii umirtu an a’buda allaaha mukhlishan lahu alddiina 12. waumirtu li-an akuuna awwala almuslimiina 13. qul innii akhaafu in ashaytu rabbii adzaaba yawmin azhiimin 14. quli allaaha a’budu mukhlishan lahu diinii 15. fau’buduu maa syi/tum min duunihi qul inna alkhaasiriina alladziina khasiruu anfusahum wa-ahliihim yawma alqiyaamati alaa dzaalika huwa alkhusraanu almubiinu 16. lahum min fawqihim zhulalun mina alnnaari wamin tahtihim zhulalun dzaalika yukhawwifu allaahu bihi ibaadahu yaa ibaadi faittaquuni 17. waalladziina ijtanabuu alththaaghuuta an ya’buduuhaa wa-anaabuu ilaa allaahi lahumu albusyraa fabasysyir ibaadi 18. alladziina yastami’uuna alqawla fayattabi’uuna ahsanahu ulaa-ika alladziina hadaahumu allaahu waulaa-ika hum uluu al-albaabi 19. afaman haqqa alayhi kalimatu al’adzaabi afa-anta tunqidzu man fii alnnaari 20. laakini alladziina ittaqaw rabbahum lahum ghurafun min fawqihaa ghurafun mabniyyatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru wa’da allaahi laa yukhlifu allaahu almii’aada 21. alam tara anna allaaha anzala mina alssamaa-i maa-an fasalakahu yanaabii’a fii al-ardhi tsumma yukhriju bihi zar’an mukhtalifan alwaanuhu tsumma yahiiju fataraahu mushfarran tsumma yaj’aluhu huthaaman inna fii dzaalika ladzikraa li-ulii al-albaabi 22. afaman syaraha allaahu shadrahu lil-islaami fahuwa alaa nuurin min rabbihi fawaylun lilqaasiyati quluubuhum min dzikri allaahi ulaa-ika fii dhalaalin mubiinin 23. allaahu nazzala ahsana alhadiitsi kitaaban mutasyaabihan matsaaniya taqsya’irru minhu juluudu alladziina yakhsyawna rabbahum tsumma taliinu juluuduhum waquluubuhum ilaa dzikri allaahi dzaalika hudaa allaahi yahdii bihi man yasyaau waman yudhlili allaahu famaa lahu min haadin 24. afaman yattaqii biwajhihi suu-a al’adzaabi yawma alqiyaamati waqiila lilzhzhaalimiina dzuuquu maa kuntum taksibuuna 25. kadzdzaba alladziina min qablihim fa-ataahumu al’adzaabu min haytsu laa yasy’uruuna 26. fa-adzaaqahumu allaahu alkhizya fii alhayaati alddunyaa wala’adzaabu al-aakhirati akbaru law kaanuu ya’lamuuna 27. walaqad dharabnaa lilnnaasi fii haadzaa alqur-aani min kulli matsalin la’allahum yatadzakkaruuna 28. qur-aanan arabiyyan ghayra dzii iwajin la’allahum yattaquuna 29. dharaba allaahu matsalan rajulan fiihi syurakaau mutasyaakisuuna warajulan salaman lirajulin hal yastawiyaani matsalan alhamdu lillaahi bal aktsaruhum laa ya’lamuuna 30. innaka mayyitun wa-innahum mayyituuna 31. tsumma innakum yawma alqiyaamati inda rabbikum takhtashimuuna 32. faman azhlamu mimman kadzaba alaa allaahi wakadzdzaba bialshshidqi idz jaa-ahu alaysa fii jahannama matswan lilkaafiriina 33. waalladzii jaa-a bialshshidqi washaddaqa bihi ulaa-ika humu almuttaquuna 34. lahum maa yasyaauuna inda rabbihim dzaalika jazaau almuhsiniina 35. liyukaffira allaahu anhum aswa-a alladzii amiluu wayajziyahum ajrahum bi-ahsani alladzii kaanuu ya’maluuna 36. alaysa allaahu bikaafin abdahu wayukhawwifuunaka bialladziina min duunihi waman yudhlili allaahu famaa lahu min haadin 37. waman yahdi allaahu famaa lahu min mudhillin alaysa allaahu bi’aziizin dzii intiqaamin 38. wala-in sa-altahum man khalaqa alssamaawaati waal-ardha layaquulunna allaahu qul afara-aytum maa tad’uuna min duuni allaahi in araadaniya allaahu bidhurrin hal hunna kaasyifaatu dhurrihi aw araadanii birahmatin hal hunna mumsikaatu rahmatihi qul hasbiya allaahu alayhi yatawakkalu almutawakkiluuna 39. qul yaa qawmi i’maluu alaa makaanatikum innii aamilun fasawfa ta’lamuuna 40. man ya/tiihi adzaabun yukhziihi wayahillu alayhi adzaabun muqiimun 41. innaa anzalnaa alayka alkitaaba lilnnaasi bialhaqqi famani ihtadaa falinafsihi waman dhalla fa-innamaa yadhillu alayhaa wamaa anta alayhim biwakiilin 42. allaahu yatawaffaa al-anfusa hiina mawtihaa waallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsiku allatii qadaa alayhaa almawta wayursilu al-ukhraa ilaa ajalin musamman inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna 43. ami ittakhadzuu min duuni allaahi syufa’aa-a qul awa law kaanuu laa yamlikuuna syay-an walaa ya’qiluuna 44. qul lillaahi alsysyafaa’atu jamii’an lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi tsumma ilayhi turja’uuna 45. wa-idzaa dzukira allaahu wahdahu isyma-azzat quluubu alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati wa-idzaa dzukira alladziina min duunihi idzaa hum yastabsyiruuna 46. quli allaahumma faathira alssamaawaati waal-ardhi aalima alghaybi waalsysyahaadati anta tahkumu bayna ibaadika fii maa kaanuu fiihi yakhtalifuuna anna lilladziina zhalamuu maa fii al-ardhi jamii’an wamitslahu ma’ahu laiftadaw bihi min suu-i al’adzaabi yawma alqiyaamati wabadaa lahum mina allaahi maa lam yakuunuu yahtasibuuna 48. wabadaa lahum sayyi-aatu maa kasabuu wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 49. fa-idzaa massa al-insaana dhurrun da’aanaa tsumma idzaa khawwalnaahu ni’matan minnaa qaala innamaa uutiituhu alaa ilmin bal hiya fitnatun walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 50. qad qaalahaa alladziina min qablihim famaa aghnaa anhum maa kaanuu yaksibuuna 51. fa-ashaabahum sayyi-aatu maa kasabuu waalladziina zhalamuu min haaulaa-i sayushiibuhum sayyi-aatu maa kasabuu wamaa hum bimu’jiziina 52. awa lam ya’lamuu anna allaaha yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yu/minuuna 53. qul yaa ibaadiya alladziina asrafuu alaa anfusihim laa taqnathuu min rahmati allaahi inna allaaha yaghfiru aldzdzunuuba jamii’an innahu huwa alghafuuru alrrahiimu 54. wa-aniibuu ilaa rabbikum wa-aslimuu lahu min qabli an ya/tiyakumu al’adzaabu tsumma laa tunsharuuna 55. waittabi’uu ahsana maa unzila ilaykum min rabbikum min qabli an ya/tiyakumu al’adzaabu baghtatan wa-antum laa tasy’uruuna 56. an taquula nafsun yaa hasrataa alaa maa farrathtu fii janbi allaahi wa-in kuntu lamina alssaakhiriina 57. aw taquula law anna allaaha hadaanii lakuntu mina almuttaqiina 58. aw taquula hiina taraa al’adzaaba law anna lii karratan fa-akuuna mina almuhsiniina 59. balaa qad jaa-atka aayaatii fakadzdzabta bihaa waistakbarta wakunta mina alkaafiriina 60. wayawma alqiyaamati taraa alladziina kadzabuu alaa allaahi wujuuhuhum muswaddatun alaysa fii jahannama matswan lilmutakabbiriina 61. wayunajjii allaahu alladziina ittaqaw bimafaazatihim laa yamassuhumu alssuu-u walaa hum yahzanuuna 62. allaahu khaaliqu kulli syay-in wahuwa alaa kulli syay-in wakiilun 63. lahu maqaaliidu alssamaawaati waal-ardhi waalladziina kafaruu bi-aayaati allaahi ulaa-ika humu alkhaasiruuna 64. qul afaghayra allaahi ta/muruunnii a’budu ayyuhaa aljaahiluuna 65. walaqad uuhiya ilayka wa-ilaa alladziina min qablika la-in asyrakta layahbathanna amaluka walatakuunanna mina alkhaasiriina 66. bali allaaha fau’bud wakun mina alsysyaakiriina 67. wamaa qadaruu allaaha haqqa qadrihi waal-ardhu jamii’an qabdhatuhu yawma alqiyaamati waalssamaawaatu mathwiyyaatun biyamiinihi subhaanahu wata’aalaa ammaa yusyrikuuna 68. wanufikha fii alshshuuri fasha’iqa man fii alssamaawaati waman fii al-ardhi illaa man syaa-a allaahu tsumma nufikha fiihi ukhraa fa-idzaa hum qiyaamun yanzhuruuna 69. wa-asyraqati al-ardhu binuuri rabbihaa wawudhi’a alkitaabu wajii-a bialnnabiyyiina waalsysyuhadaa-i waqudhiya baynahum bialhaqqi wahum laa yuzhlamuuna 70. wawuffiyat kullu nafsin maa amilat wahuwa a’lamu bimaa yaf’aluuna 71. wasiiqa alladziina kafaruu ilaa jahannama zumaran hattaa idzaa jaauuhaa futihat abwaabuhaa waqaala lahum khazanatuhaa alam ya/tikum rusulun minkum yatluuna alaykum aayaati rabbikum wayundziruunakum liqaa-a yawmikum haadzaa qaaluu balaa walaakin haqqat kalimatu al’adzaabi alaa alkaafiriina 72. qiila udkhuluu abwaaba jahannama khaalidiina fiihaa fabi/sa matswaa almutakabbiriina 73. wasiiqa alladziina ittaqaw rabbahum ilaa aljannati zumaran hattaa idzaa jaauuhaa wafutihat abwaabuhaa waqaala lahum khazanatuhaa salaamun alaykum thibtum faudkhuluuhaa khaalidiina 74. waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii shadaqanaa wa’dahu wa-awratsanaa al-ardha natabawwau mina aljannati haytsu nasyaau fani’ma ajru al’aamiliina 75. wataraa almalaa-ikata haaffiina min hawli al’arsyi yusabbihuuna bihamdi rabbihim waqudhiya baynahum bialhaqqi waqiila alhamdu lillaahi rabbi al’aalamiina . 178 134 130 166 437 329 241 131