CaraMembuat Efek Emboss Langkah 1 Di bagian ini, kita akan membuat efek emboss. Tekan Control-Alt-Shift-E pada keyboard Anda untuk membuat screenshot, lalu tekan Control-Shift-U untuk desaturate layer ini. Langkah 2 Pergi ke Filter > Stylize > Emboss dan atur Angle ke 135 °, Height ke 3 px, dan Amount hingga 200%. Langkah 3
Pemrosesan foto merupakan bagian yang sangat menyenangkan dan penting dalam fotografi. Itu dapat membantu memoles sebuah file RAW yang tampak datar menjadi sesuatu yang dibanggakan. Dengan membuat foto tampak unik terkadang dapat menjadi sangat menantang, dan tidak mengherankan bahwa memberikan tampilan film pada foto sangat populer. Itu tampak mengesankan, dan dapat memberikan sensasi drama dan keaslian. Yang terpenting, setiap orang memiliki ide yang berbeda mengenai tampilan film, sehingga itu merupakan sebuah peluang yang baik untuk membuat gayamu sendiri, dan memberikan tiap foto sebuah warna, tone, struktur grain dan sensasi yang unik. Di dalam tutorial ini, saya akan menunjukkanmu cara memproses foto digital, dan mengubahnya menjadi keajaiban asetat selulosa. Kita akan menganalisis cara berbeda yang dapat kamu lakukan dalam menggunakan efek-efek ini pada fotografi, bagaimana kamu dapat meniru film favorit, dan proses yang terlibat dalam mendapatkan tampilan film tersebut. Tampilan Film Ada berbagai jenis tampilan film yang dapat kamu capai melalui paska produksi. Kamu dapat meniru film favoritmu, atau membuat tampilan yang benar-benar baru yang menampakkan dirimu sebagai fotografer. Adalah variasi ini yang membuat proses editing menjadi sangat menyenangkan. Hampir seperti syuting film, kamu tidak tahu persis bagaimana hasil akhir hingga kamu melihatnya. Ada situasi tak terhitung dimana tampilan film dapat memiliki efek emosi yang ditampilkan, dan mood. Fotografi pernikahan merupakan genre yang sangat populer yang mengambil manfaat dari ini, dan itu dapat menjadi sebuah cara untuk memberikan momen spesial dan berkesan pada klien yang tampak tidak lekang oleh waktu. Fotografi jalanan merupakan contoh lain dari genre fotografi yang bagus dimana pemrosesan film berkerja dengan baik. Itu memiliki nuansa kasar dan realistis ketika dilakukan dalam cara tertentu, memberikan tampilan dokumenter pada foto yang benar-benar melengkapi genre ini. Itu berkerja khususnya ketika foto jalanan diubah menjadi hitam putih, yang memfokuskan penonton pada apa yang terjadi dalam pemandangan dan membuang gangguan yang dapat muncul dalam area yang dibentuk. Warna maupun hitam putih, merupakan pilihanmu untuk menentukan tampilan apa yang ingin kamu capai, jadi mari kita mulai. Beberapa Catatan Ketika mengedit foto, penting untuk melakukannya secara non-destruktif, yang berarti kamu tidak mengubah foto original secara permanen. Untuk melakukan ini, saya akan menggunakan adjustment layers dan smart objects sepanjang tutorial ini, jadi pastikan untuk mengikutinya. Penting juga bahwa kamu menggunakan sebuah foto yang telah dipotret dalam format raw, karena ini memberikanmu lingkup paling banyak untuk editing. Foto warna akan kurang cenderung untuk clip, dan highlights and shadows lebih mudah dikendalikan tanpa melibatkan noise dan banding buatan yang tidak diinginkan. 1. Memilih Foto Yang Tepat Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, ada banyak genre yang berkerja dengan baik pada tampilan film, jadi lakukan eksperimen dengan banyak foto berbeda ketika mengikuti tutorial ini. Saya memilih foto lansekap urban ini. Saya rasa ini merupakan kandidat sempurna untuk film toning dikarenakan warna tegas dan komposisi yang sederhana. Saya ingin menggunakan tampilan film untuk memberikan nuansa tak lekang waktu. Pastikan ketika memilih foto itu memiliki sebaran bayangan, midtones dan highlights yang masuk akal, karena jauh lebih mudah untuk mengerjakannya nanti di dalam tutorial ini ketika mengedit tone. Sekarang, import fotomu dalam dokumen baru dalam Photoshop. 2. Temukan Tampilan Yang Kamu Inginkan Kita akan menggunakan sebuah teknik untuk mencoba dan meniru tone dan warna foto yang ada untuk mendapatkan sebuah tampilan yang mendekati roll film sebenarnya. Pertama-tama, temukan sebuah foto di internet atau dari koleksi fotomu sendiri yang dipotret dalam film, dan memiliki tampilan yang ingin kamu coba buat ulang. Saya akan mencoba membuat ulang tampilan film warna Lomography 35mm. Tone birunya cukup kuat dan ada sentuhan magenta yang terlihat dalam sorotan. Ada juga tone hijau kaut yang tampak. Berikutnya, import foto yang ingin kamu replikasikan ke dalam dokumen Photoshop, dan tempatkan itu di atas fotomu sendiri seperti yang ditunjukkan dalam screenshot. Beri nama layer ini Replicate’. 3. Masking Berikutnya, untuk memastikan kamu tidak mempengaruhi foto yang ingin ditiru, lakukan masking. Untuk melakukan ini, gunakan Rectangular Maquee Tool dan tarik seleksi di sekitar foto yang ingin kamu tiru. Kemudian tekan tombol Layer Mask di bagian bawah panel Layers. Pastikan ketika kamu mulai menggunakan Adjustment Layers nantinya dalam tutorial, kamu menempatkannya di antara fotomu dan foto yang ingin kamu tiru seperti yang didemonstrasikan di dalam screenshot. 4. Penyesuaian Exposure Film memiliki rentang dinamis luas yang inheren, jadi penting untuk sedikit memperbaiki exposure terlebih dahulu dengan menurunkan highlights, dan menaikkan shadows. Ini membuat foto tampak datar, but kamu akan memperbaiki ini nantinya. Ini membuat foto tampak datar, but kamu akan memperbaiki ini nantinya. Pertama-tama, buat Curves Adjustment Layer baru dengan pergi ke Layer > New Adjustment Layer > Curves. Kemudian, buat bentuk S’ terbalik, seperti yang ditunjukkan dalam screenshot di bawah dialog dengan mengklik dan menarik garis. Bagian grafik yang berbeda mewakili bagian gambar yang berbeda. Sisi kiri mewakili shadows pada gambar, bagian tengah mewakili midtones, sementara sisi kanan mewakili highlights. Perhatikan bagaimana gambar saya kebanyakan dibentuk dari shadows dan midtones. Saya juga menaikkan exposure gambar sedikit dengan Adjustment Layer lainnya, karena itu sedikit underexpose. Pastikan kamu mendapatkan sebaran tone yang masuk akal di sepanjang rentang. 5. Menilai Tone Langkah berikutnya adalah menyesuaikan tone foto, dan coba dan cocokkan itu secara kasar pada gambar film yang ingin kamu replikasikan. Saya akan menggunakan metode Ben Secret mengenai tone dan kecocokan warna. Pertama-tama, buat 50% Grey Solid Colour Layer. Untuk melakukan ini, pergi ke menu Adjustment Layer, dan pilih Solid Color. Pilih 50% Grey, yaitu 128, 128, 128 dalam nilai RGB atau nilai Hex 808080. Tekan OK, dan tarik layer ini di atas semuanya dalam struktur Layer. Berikutnya, ubah Blending Mode layer solid color menjadi Color. 6. Mengedit Tone Pastikan kamu membuka histogram tool untuk bagian berikutnya dengan pergi ke Window > Histogram. Dengan menggunakan Rectangular Marquee tool, buat seleksi di sekitar foto yang ingin kamu replikasikan dan melihat histogram. Lihat bagaimana struktur highlights dan shadows, dan buat Curves Adjustment Layer persis di atas yang lainnya dalam struktur layer. Gunakan Curves untuk mengubah fotomu untuk mencoba dan mendapatkan struktur Tone serupa dengan mengklik dan menarik garis grafik untuk mengubah shadows, midtones dan highlights. Gunakan Rectangular Marquee Tool di atas kedua foto untuk menilai seberapa dekat dirimu. Perhatikan bagaimana di dalam contoh saya, gambar yang ingin saya replikasikan memiliki kontras yang cukup datar, dan shadows dan highlights tidak sangat kuat. Dalam gambar saya, saya mencapai ini dengan menaikkan shadows, dan menurunkan highlights. 7. Menilai Warna Sekarang foto memiliki tone serupa, kamu dapat berkonsentrasi dalam mencapai warna serupa. Pertama-tama, ubah Blending Mode pada layer Color Fill yang kamu buat sebelumnya menjadi Luminosity. Ini menunjukkan kamu sebuah perwakilan akurat dari warna foto. Di sini, kamu dapat menilai warna untuk ditambahkan, dan warna apa untuk ditarik dalam perbandingan. Untuk melakukan ini, Curves Adjustment Layer lainnya akan digunakan untuk mengedit Red, Green dan Blue channels secara tersendiri. Perhatikan bagaimana dalam foto saya, shadows berwarna coklat/hijau, dan di dalam foto saya mencoba melakukan replikasi, ada banyak tone biru dan magenta. Saya telah melingkarinya di dalam screenshot untuk menunjukkanmu apa yang saya maksud. Di dalam area foto lainnya yang ingin saya replikasikan, midtone memiliki sedikit bayangan ungu, dan Highlights memiliki warna hijau/coklat. 8. Mengedit Warna Untuk memulai, buat sebuah Curves Adjustment Layer. Mulai dengan menyesuaikan shadows pada gambar untuk mencocokkan dengan yang ingin kamu replikasikan, dan pergi melalui tiap channel Red, Green, dan Blue. Untuk mengedit warna-warna ini, tarik titik ujung tiap channel warna dan sesuaikan dengan menggeser baik secara vertikal atau horizontal. Di dalam contoh saya, semakin banyak warna biru yang perlu ditambahkan pada shadows, sehingga saya menaikkan titik dasar shadow pada channel blue, hingga nilai Output sekitar 30. Kemudian saya menggunakan lebih banyak titik untuk mengubah Curve, dan secara bertahap menarik itu kembali ke nilai normal menuju area highlights. Kemudian saya mengubah channel green dan menurunkan jumlah green dalam bayangan, dan kemudian berpindah ke channel red dan menurunkan jumlah red dalam shadows. Berikutnya, lakukan yang sama untuk midtones dan highlights, dengan menyesuaikan bagian curve yang berbeda dalam tiap channel warna. Itu merupakan proses eksperimental pada awalnya, namun kamu akan memperoleh sebuah pemahaman mengenai curve dan bagaimana warna berpadu di antara channel. Perhatikan bagaimana ada lebih banyak kemiripan antara warna kedua foto sekarang ini. Kamu dapat melihat ini dengan jelas di dalam peta warna. Sekarang, hapus Fill Color layer karena kamu sudah tidak memerlukannya lagi. 9. Vibrance and Saturation Berikutnya, tambahkan Vibrance Adjustment layer. Slider Vibrance digunakan untuk menyesuaikan hanya warna yang lebih lemah dalam foto tanpa mempengaruhi warna lainnya yang telah cukup menonjol dan jenuh. Namun, slider Saturation mempengaruhi gambar secara keseluruhan, dan semua warna akan disesuaikan. Sesuaikan nilai-nilai ini untuk mencocokkan tampilan yang ingin kamu coba buat. Di dalam contoh saya, keseluruhan gambar tampak terlalu jenuh, namun beberapa warna yang lebih lemah perlu dibuat lebih kuat. Saya menurunkan nilai Saturation slider sekitar 10, sembari menaikkan Vibrance slider sekitar 20. Ini memberikan warna-warna pada gambar saya tampilan yang jauh lebih merata, dan lebih cocok dengan film yang ingin saya coba replikasikan. 10. Tekstur dan Kontras Bagian berikutnya pada tutorial ini adalah proses penyelesaian. Kamu dapat mulai menjadi sedikit lebih kreatif dan bersenang-senang. Untuk memulai proses penyelesaian dan membuat gambar tampak lebih otentik, penggunaan tekstur merupakan cara bagus untuk menambahkan penuaan. Metode yang akan saya tunjukkan juga memberikan kontras yang sangat datar dalam bayangan pada foto. Pertama-tama, scan selembar kartu hitam atau abu-abu tua pada resolusi yang cukup tinggi 300dpi atau di atasnya. Semakin tergores dan berdebu itu, semakin bagus, karena ini hanya akan menambahkan tampilan pada foto akhir. Saya telah menyediakan sendiri scan dalam sebuah file pada asset untuk digunakan pada fotomu sendiri. Berikutnya, import scan ke dalam dokumen Photoshop, dan tempatkan itu di atas semua adjustment layer. Atur Blending Mode menjadi Lighten, dan sesuaikan Opacity layer ini agar cocok dengan kendali kekuatan efek. Saya telah menyesuaikan Opacity menjadi 50% karena itu terlalu kuat pada 100%. 11. Debu Film dan Goresan Tambahan Untuk menambahkan layer keaslian lainnya di atas tekstur, saya telah menambahkan sebuah tekstur debu dan goresan yang dibuat oleh DeviantArt user ChangDang. Ingatlah untuk memberikan kredit ke author ketika menggunakan itu secara online, dan selalu meminta izin tertulis jika kamu ingin menggunakannya secara komersial. Tambahkan tekstur pada dokumen Photoshop dan ubah ukurannya untuk menutupi keseluruhan gambar dengan menekan Ctrl-T. Coba dan ubah ukurannya secara proporsional untuk mempertahankan bentuk debu dan goresan tetap sama dengan menahan Shift ketika melakukan perubahan ukuran. Berikutnya, atur Blending Mode menjadi Lighten, dan lihat debu dan grain muncul. Efek berterkstur tampak fantastis menurut pendapat saya! Jika efek terlalu melebihi seleramu, kamu dapat menggunakan Layer Mask untuk membuang area tekstur yang tidak kamu inginkan. Kamu juga dapat menggunakan slider Opacity untuk menyesuaikan seberapa kuat efek secara keseluruhan. 12. Grain Film memiliki grain alami yang sangat sulit ditiru aslinya. Namun Noise filter cukup bagus untuk ini, dan saya akan menggunakannya untuk menambahkan grain yang tampak natural. Pertama-tama, duplikasikan layer foto aslimu dengan menekan Ctrl-J. Ini murni dibuat sebagai anti gagal. Kemudian dengan memilih layer baru, pergi ke Filter > Convert for Smart Filters. Ini membuat semua filter diterapkan pada layer ini dapat diedit kapanpun dan tidak mempengaruhi gambar asli secara permanen. Berikutnya, pergi ke Filter > Noise > Add Noise. Untuk jumlah, pilih sekitar 7% untuk grain halus, atau lebih banyak jika kamu ingin sebuah tampilan yang sangat seperti pasir. Pastikan Distribution section pada tombol Gaussian dicentang, dan bagian bawah kotak dialog, kotak Monochromatic juga dicentang. Ini membuatnya jauh lebih mirip seperti grain film halus, daripada noise sensor tambalan. 13. Vignetting Akhirnya, untuk sentuhan akhir, sebuah vignette juga merupakan cara luar biasa untuk tidak hanya melengkapi tampilan, namun memfokuskan perhatian penonton pada subyek. Dengan memilih layer foto duplikat salah satu yang baru saja kamu terapkan noise pergi ke Filter > Lens Correction. Klik pada tab Custom, dan cari bagian berjudul Vignette. Ini normalnya digunakan untuk memperbaiki permasalahan vignetting ketika memproses file raw, namun kita ingin menambahkannya secara buatan. Tarik slider Amount ke bawah menuju nilai negatif. Sekitar –45 hingga –50 merupakan efek yang cukup kuat. Di bawah bagian Midpoint, gunakan slider untuk mengendalikan bagaimana vignette jatuh menuju tepi, dan tekan OK ketika selesai. Terakhir, sembunyikan layer yang kamu beri nama Replicate, dan simpan gambarmu! Metode, Software dan Plug-in Alternatif Sebuah cara alternatif untuk memproses fotomu agar tampak seperti film adalah menggunakan software, plugin, dan preset tersendiri. Walaupun tidak seunik membuat sendiri efek dan bereksperimen, dengan menggunakan mereka dapat menjadi penghemat waktu ketika kamu menginginkan cara cepat untuk membuat hasil yang layak. Mereka menawarkan fleksibilitas dalam memungkinkanmu menyesuaikan efek secara lengkap. Actions atau Presets Ada sejumlah action atau preset yang tersedia di GraphicRiver, yang dapat memberikan tampilan film, hanya dengan beberapa klik. 1. Cinematic Photo Effects untuk Photoshop Cinematic Photo Effects Action Pack oleh Artorius/Graphic RiverDengan 10 efek pilihan, action ini dapat memberikan semuanya dari tampilan jalanan yang kita bahas sebelumnya, hingga sesuatu yang mengingatkan era Film Noir. 2. 37 Cinema Hollywood Movie FX Bundle untuk Photoshop 37 Cinema Hollywood Movie FX Bundle oleh 2mediax/Graphic RiverGunakan sendiri atau bersamaan dengan yang lainnya di dalam paket untuk melimpahnya pilihan editing. Semuanya non-destruktif dan dapat disesuaikan kebutuhan. 3. Faded Films - 72 Film & Retro Effect untuk Photoshop Faded Films - 72 Film & Retro Effect oleh sparklestock/Graphic RiverAction ini memberikanmu banyak pilihan dan semuanya berjalan sangat cepat, sehingga kamu dapat menguji, mencampur dan memadukan hingga sesuai seleramu. 4. HQ Film Emulation Actions untuk Photoshop HQ Film Emulation Actions oleh LucianaB/Graphic RiverPilih dari 8 action dan 2 tekstur bermutu tinggi untuk memberikan tampilan film vintage pada gambarmu. Semua layer dapat diedit dan non-destruktif. 5. Cinematic Lightroom Presets Cinematic Lightroom Presets oleh Artorius/Graphic RiverCinematic Lightroom Effects berisi 10 preset foto Lightroom yang didesain untuk memberikan drama pada gambar. Mencakup War Movie, fashion shoot, street reality, Historic/Action Drama 1+2, Fantasy/Dreamy, Thriller, Sepia-like, 60’s Western and Film noir. The Nik Collection VSCO Film 03Alternatif lainnya adalah Nik Software plug-in suite, gratis dari Google untuk Photoshop, Lightroom dan Aperture, Nik Software suite menawarkan berbagai pilihan editing. Color Efex Pro 4 dan Silver Efex Pro 2 merupakan plug-ins yang menonjol, dan menawarkan kemampuan editing untuk membantumu mendapatkan tampilan film. Silver Efex, secara khusus, memiliki sejumlah preset film hitam putih yang meniru berbagai pabrikan seperti Ilford, Kodak, dan Fuji. Ini semua dapat diedit dan menawarkan kendali baik terhadap struktur grain, kelembutan, dan warna dan tone keseluruhan. Silver Efex Pro 2Kesimpulan Saya harap tutorial ini telah membantumu mengerti bagaimana kamu bisa membuat sebuah tampilan film asli untuk digunakan dalam foto. Kamu juga hendaklah sekarang mengetahui situasi apa untuk menggunakannya dan beberapa cara berbeda untuk mendapatkan tampilan yang kamu inginkan. Pastikan untuk bereksperimen dengan efek-efek ini dan buat sendiri versi film favoritmu, atau buat sebuah tampilan yang benar-benar baru. Saya akan senang melihat beberapa fotomu yang terinspirasi dari film, jadi pastikan untuk memasang sebuah tautan di dalam komentar di bawah dan jika kamu memiliki saran untuk dibagikan, silahkan berkomentar. Gambar Akhir
Kamubisa mengatur objek foto, mengolah foto menjadi poster atau packaging, dan lain-lain. Selain itu, kamu juga bisa mengubah format gambar JPG menjadi JPEG menggunakan aplikasi ini. Cara ubah JPG ke JPEG menggunakan Adobe Photoshop dengan langkah berikut: Install aplikasi Adobe Photoshop di laptop atau komputer kamu. Pilih foto JPG yang akan
Paragraphica, memotret tanpa gunakan lensa Seorang developer asal Belanda, Bjorn Karmann, memiliki sebuah kamera unik untuk mengabadikan pemandangan sebuah lokasi. Alih-alih menggunakan lensa, kamera ini menggunakan teknologi Generative Artificial Intelligence. Cukup bermodalkan koneksi internet, Anda bisa membuat foto sesuai lokasi tempat pemotretan. Dinamakan Paragraphica, perangkat ini sebenarnya juga bukan kamera. Perangkat ini lebih sebagai alat untuk mengumpulkan data saat pemotretan, mulai dari lokasi, waktu, cuaca, temperatur, hari, dan Point of Interest. Data yang terkumpul itu kemudian dijadikan informasi dasar untuk membuat prompt atau perintah bagi Stable Diffusion. Bagi Anda yang belum tahu, Stable Diffusion adalah Generative AI yang mengubah teks menjadi gambar. Pada konteks Paragraphica ini, prompt-nya kira-kira seperti “a midday photo taken at Westerstraat Amsterdam. The weather is clear sky and 14 degrees. The date is Sunday, 28 May, 2023. Nearby there are restaurants, bars, and grocery stores. Prompt inilah yang kemudian diubah Stable Diffusion menjadi hasil foto dari Paragraphica. Introducing – Paragraphica! ????????A camera that takes photos using location data. It describes the place you are at and then converts it into an AI-generated "photo". See more here try to take your own photo here — Bjørn Karmann BjoernKarmann May 30, 2023 Tentu saja, foto yang dihasilkan Paragraphica ini memiliki kekurangan mendasar. Yaitu, foto yang dihasilkan bukanlah keadaan sebenarnya. Seperti Generative AI lainnya, Stable Diffusion pada dasarnya hanya merangkai foto dari jutaan koleksi foto menjadi foto “baru”. Dengan kata lain, foto yang dihasilkan Paragraphica ini pada dasarnya adalah karangan semata. Seperti contoh di atas, foto yang dihasilkan berisi deretan mobil yang parkir. Padahal di kenyataan sebenarnya, ada banyak sepeda di sana. Akurasi foto pun tergantung seberapa populer lokasi pengambilan foto. Jika lokasinya adalah Menara Eiffel, misalnya, Paragraphica mungkin bisa menghasilkan foto yang realistis. Hal ini karena koleksi foto Menara Eiffel yang melimpah sehingga mudah bagi Stable Diffusion untuk mengarang foto yang mirip aslinya. Namun jika harus memotret suasana sebuah gang kecil di Palmerah, Stable Diffusion kemungkinan akan minim sumber foto. Sebagai gantinya, foto yang dihasilkan adalah karangan dari foto di berbagai tempat. Alhasil, foto Paragraphica bisa jadi jauh dari kenyataan aslinya. Terlepas dari keterbatasan dari sisi akurasi, foto yang dihasilkan Paragraphica terbilang keren. Seperti bisa lihat dari contoh di bawah, foto yang dihasilkan terlihat dramatis dan cinematic khas Stable Diffusion. Kamera Fisik dan Digital Untuk mewujudkan konsep uniknya ini, Bjorn Karmann membuat sebuah kamera fisik yang dilengkapi tiga tombol fungsi. Tombol ini berfungsi mengontrol prompt, namun kegunaannya mirip seperti tombol di kamera biasa. Ada tombol yang mengatur radius mirip zoom di kamera, noise mirip seperti film grain, dan guidance scale mirip seperti fokus. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
JasaEdit Foto / Video Cinematic untuk Price List Daftar Harga Pekerjaan : Membuat Desain Foto / Desain Video Cinematic Membuat Daftar List Harga (Price List) Produk Total Produk : ± 50 Produk (5-10 Kategori) Dibutuhkan yg berpengalaman dan ahli dalam bidangnya tidak asal-asalan dalam mengedit
– Membuat video cinematic membutuhkan teknik tersendiri, agar bisa menghasilkan alur transisi yang menarik. Nah, kami akan memberikan tips cara membuat video cinematic menggunakan HP dengan teknik camera movement. Sama seperti mengambil foto, perlu waktu bagi kita untuk bisa merekam video dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan video yang berkualitas. Untuk masuk ke tahap tersebut, tentu kita harus mempelajari berbagai teknik dasar kamera dalam merekam video, seperti teknik pengambilan video cinematic. Nah, dalam tulisan kali ini tim mau membagikan tips 7 cara membuat video cinematic menggunakan kamera HP. Ketujuh teknik ini bisa dibilang teknik dasar pengambilan gambar dalam sinematografi, namun sangat bisa Anda aplikasikan sebagai cara membuat video cinematic dengan HP. Sehingga goals-nya atau tujuan akhirnya, Anda dapat merekam video cinematic yang berkualitas, dan dapat memberikan cerita serta mampu memukau siapapun yang menyaksikannya. Yuk simak cara membuat video cinematic menggunakan HP dengan teknik camera movement.! Baca juga 5 Tips Rekam Video Pakai Smartphone Ala Jay Subiakto 1. Pan Teknik membuat video cinematic pertama adalah Pan atau Panning, yang merupakan teknik menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya, baik dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Teknik ini terpaku pada poros atau titik tertentu, karena yang berubah hanya arahnya saja kiri – kanan atau sebaliknya. Jika ingin memperlihatkan keadaan sekitar pada video yang direkam atau membangun kesan lokasi pada cerita yang coba Anda ambil, teknik merekam gambar dengan smartphone yang paling sesuai adalah Panning. 2. Tilt Teknik pengambilan gambar Tilt sebenarnya sama dengan Pan. Bedanya, Tilt menggerakkan kamera secara vertikal, dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Sama dengan Pan, kamera harus diam atau terpaku pada satu titik tertentu. Agar pengambilan gambar atau video menjadi baik dan stabil, maka kita harus menggunakan alat, yaitu tripod atau alat bantu lainnya. Tugas Anda hanya menggerakkan sudut kamera saja, bukan posisinya. Cara membuat video cinematic di HP ini sendiri sangat berguna bagi Anda yang ingin memperlihatkan karakter atau detail dari objek utama. 3. Dolly Foto Dolly merupakan teknik pengambilan video yang cukup tricky alias cukup sulit untuk dilakukan apabila kamera smartphone kurang mumpuni. Sebab, Dolly merupakan teknik dimana Anda menggerakkan kamera untuk mendekati dan menjauhi objek utama. Tunggu, ini bukan seperti teknik Zoom, karena itu bakal kami jelaskan di bagian lainnya. Dolly cenderung memberikan ilusi kepada penonton bahwa mereka sedang berjalan menuju objek utama, yang tentu saja dapat memberikan pengalaman visual yang berbeda kepada mereka. Teknik membuat video cinematic ini juga dapat memberikan visual dengan efek yang mengalir jika dilakukan dengan benar. Itu karena, Dolly memungkinkan Anda untuk merekam objek lain yang bergerak di sekitar objek utama. Baca juga 5 Tips Bikin Foto Bokeh Artistik, Nomor 3 Paling Menentukan 4. Zoom Nah, teknik Zoom ini bisa dibilang 11-12 dengan Dolly. Bedanya, Zoom memperbesar titik fokus tertentu pada frame gambar, dan bisa dilakukan secara software bukan membawa kamera untuk mendekati atau menjauhi objek utama. Yang paling populer dan mungkin mudah diaplikasikan adalah teknik zooming cepat untuk memberikan kesan dramatis pada video apabila dilakukan dengan benar. Apabila ingin video lebih terlihat kreatif, biasanya teknik ini dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek yang tidak terduga. 5. Truck Teknik membuat video cinematic kelima adalah Truck. Teknik ini bisa dibilang perpaduan antara Pan dengan Dolly. Ya, teknik ini mengharuskan Anda untuk menggerakkan seluruh kamera ke kiri dan ke kanan, atau sebaliknya. Jika di film, teknik ini sering digunakan untuk mengikuti karakter utama dalam aksinya. Biasanya, kru film menggunakan semacam trek atau disebut sebagai fluid motion track dan menyimpan kamera di atasnya agar bisa mendapatkan gambar yang stabil saat mengikuti aksi karakter utama. 6. Pedestal Mirip seperti teknik Truck, Pedestal menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah atau sebaliknya. Teknik ini berbeda dengan Tilt yang hanya mengubah sudut kamera menjadi naik dan turun. Teknik membuat video cinematic ini biasanya digunakan untuk menampilkan objek yang tinggi, seperti gedung-gedung bersejarah yang membuat penonton dapat melihat seluruh detail objek utama dari bawah sampai ke atas. Agar sempurna, teknik ini perlu aksesoris pendukung seperti gimbal agar hasil video tetap stabil tanpa adanya goyangan yang merusak atau menurunkan kualitas video. Baca Juga Rekomendasi HP yang Bagus untuk Merekam Suara 7. Rack Focus Teknik terakhir adalah Rack Focus. Teknik ini bisa dibilang jarang diaplikasikan oleh para videografer pemula, karena cukup tricky untuk dilakukan. Teknik ini intinya menyesuaikan lensa kamera untuk memberikan efek buram atau tidak fokus pada objek utama, kemudian secara perlahan membuatnya terlihat lebih tajam, fokus, dan detail. Rack Focus juga bisa diaplikasikan dari fokus menjadi buram untuk secara efektif mengubah fokus penonton dari satu objek ke objek lainnya. Tonton juga video teknik membuat video cinematic Ya, itu dia 7 teknik camera movement saat mengambil video. Tapi perlu diingat, seluruh teknik ini punya kendala yang hampir sama, yakni pengambilan gambar yang bisa saja tidak stabil. Ya, ada beberapa penyebabnya, seperti tangan yang tremor, kamera smartphone tidak dilengkapi Optical Image Stabilization OIS atau Electric Image Stabilization EIS, dan lainnya. Kami sarankan, Anda menggunakan HP yang telah memiliki fitur super steady camera yang berguna untuk teknik pengambilan video cinematic juga tersedia di berbagai smartphone keluaran terbaru. Jadi, silakan pilih yang cocok dengan Anda. Tapi jika tidak punya HP dengan fitur tersebut, Anda harus menggunakan tripod, gimbal, atau aksesoris pendukung lainnya. Anda bisa menggunakan aksesoris kamera smartphone terbaik seperti yang kami rekomendasikan. 5 Aksesoris Kamera HP Terbaik untuk Bikin Video Cinematic 1. Tripod Tripod sudah menjadi aksesoris kamera HP yang wajib ada. Tripod memudahkan Anda untuk mengambil gambar dengan lebih stabil, dibandingkan dengan cara memegang smartphone secara langsung. Tripod yang ada saat ini juga sudah jauh lebih canggih. Yang terbaru, tripod sudah dilengkapi dengan Bluetooth sehingga semakin memudahkan Anda menggunakan peralatan fotografi HP tambahan. Ini memungkinkan penggunanya dapat mengatur pengambilan gambar di smartphone dalam posisi yang lebih jauh dan tidak harus memegang smartphone secara langsung. 2. GorillaPod Siapa yang tak kenal aksesoris satu ini? Aksesoris kamera smartphone tersebut begitu memudahkan pengguna untuk mengambil gambar di berbagai kondisi dan medan. Tak perlu lagi khawatir mencari bidang datar untuk meletakkan smartphone supaya stabil. Sekilas, desainnya mirip dengan tripod pada umumnya. Hanya saja, GorillaPod memiliki kaki-kaki yang “berotot” dan bisa diatur sesuai keinginan. Guna memudahkannya, bisa diletakkan di mana saja. Mulai dari bidang yang tidak rata, hingga digantungkan di dahan pohon. Baca juga Tips Foto Bokeh dengan Smartphone, Biar Lebih Maksimal 3. Lensa Makro Smartphone baru masa kini sudah dilengkapi dengan lensa makro, yang bisa digunakan untuk mengambil gambar detail objek dari jarak yang sangat dekat. Namun, apabila smartphone Anda belum memiliki fitur kamera makro, Anda bisa memanfaatkan aksesoris lensa makro yang tersedia di pasaran. Lensa makro dapat Anda gunakan untuk memotret objek dari jarak yang sangat dekat. Dengan bantuan lensa makro, Anda dapat memperoleh gambar dengan detail fokus yang tinggi meski hanya menggunakan smartphone. Lensa ini sangat cocok untuk mengabadikan gambar seperti bunga, serangga dan objek berukuran kecil lainnya. 4. Water case Nah, kalau aksesoris kamera HP satu ini bisa Anda andalkan untuk mengambil foto dalam Case ini melindungi smartphone Anda dari air, sehingga dapat leluasa untuk memotret di dalam air. Baca juga Harus Ada, Ini 5 Fitur Wajib Kamera Smartphone Kekinian Smartphone high-end biasanya sudah dilengkapi dengan sertifikasi IP68, yang berarti tahan debu dan air. Nah, walaupun smartphone Anda tidak memiliki IP68, Anda tetap bisa memotret dengan mudah di dalam air dengan bantuan watercase. 5. Shutter Bluetooth Aksesoris kamera smartphone yang terakhir adalah shutter Anda tidak perlu repot-repot mencari bantuan orang lain untuk mengabadikan foto bersama keluarga, taman, atau orang terkasih. Aksesoris ini bisa bekerja dengan maksimal saat dikombinasikan dengan tripod atau GorillaPod. Sebelum memulai sesi foto, terlebih dahulu Anda harus mengintegrasikan shutter ke smartphone dengan menggunakan koneksi Bluetooth. Kemudian, tentukan jarak smartphone dengan posisi pemotretan yang Anda inginkan. Saat posisi dan jarak pemotretan dirasa sudah pas, tinggal tekan tombol shutter untuk membuat kamera smartphone memotret Anda. Sangat mudah bukan? FHP
2 Tingkatkan saturasi warna foto untuk membuatnya lebih cerah dan tajam. Memang, meningkatkan saturasi secara berlebihan bisa membuat foto tampak tidak wajar, tetapi hal ini diperlukan pada hampir semua gambar, terutama yang diambil dengan kamera murah. Klik "Image" → "Adjustments" → "Hue/Saturation." Animate Pictures Online for Free FlexClip helps you turn dull still photos to animated photos for free! Let’s make interesting photo videos for YouTube, Facebook, or other social media platforms with this excellent photo animation maker. What You Can Do with FlexClip Photo Animation Maker With FlexClip’s free photo animation maker, everyone can make excellent photo videos and make photos in a video more dynamic. No editing skills, no downloading required. In clicks, you can take your work into the next level. Multiple Photo Formats FlexClip supports photos in various formats. Almost all popular photo formats are covered. Whether your photos are in BMP, GIF, ICO, WEBP, PNG, JPG, SVG, you can directly upload them to FlexClip program without converting. Multiple Photo Animation Effects There are several photo animation effects you can choose from, including zoom in/out, move. You can add photos as picture in picture, then you can apply more animations such us wipe, fade, popup, and flip. Easy Preview You don’t need to worry that the effect you pick doesn’t look great on your photo. FlexClip allows you to preview the video whenever you like by clicking the Preview button. Check your work and make it better! Related Features Trim Video Video Merger Video Watermark Photo to Video Split Video Zoom Video Rotate Video Add Logo to Video Adjust Video Video Transition Video Filter Video Speed Kaliini Penulis Mr. Agi Manik Laga, Kembali mempersembahkan Cara membuat Karikatur dengan Photoshop. Sebelum lanjut dengan tutorialnya, saya peringatkan bahawa tutorial kali ini bukan teknik dasar, jadi setiap tahapannya saya anggap anda semua sudah memiliki dasar teknik-teknik yang akan digunakan seperti Liquify dan Smude tool. Ctrl+ O (Pilih foto yang akan kita editm, kalo bisa gambarnya yg berih, agar mudah dalam pengeditan Duplicat layer background ( ctrl + J ) Pilih Filter > Artistic > Poster Edges Muncul tampilan seperti ini, kemudian kalian atur resolution nya Edge Thickness = 10, Edge Inthensity = 4, dan Posterization = 0 lalu OK . 300 265 1 445 214 221 270 193

cara membuat foto menjadi cinematic